Rabu, 04 Mei 2011

Jangan jadi Bayangan untuk Ku

Membendung dalam katupan kelopak mata
Sang nada penuh pilu terkunci rapat
Seketika saat itu juga
Harum mu masuk dalam mimpi ku
Jika aku dapat menangkap mu
Aku rela terpenjara dalam mimpiku

Seakan aku terhapus dalam nyatanya matamu
Aku tertunduk dan mungkin akan tersungkur
Kau menyembunyikan sang kertas untuk ku ketahui
Sungguh peluh, hingga mungkin aku akan berlutut

Banyak yang terlintas dalam pikiran ku
Ada Duka
Ada Sakit
Ada Tawa
Ada Kehilangan
Lalu apa lagi?
Banyak nya pikiran tentang mu

Rasanya candu ku kembali
Ingin aku rasakan lagi
Bersama tulisan tulisan yang rapuh
Dengarkan aku menangis wahai sekeping hati
Tak sanggup aku, sungguh tak sanggup

Aku berlutut dihadapan mu
Jangan kau hanya menjadi bayangan ku
Aku ingin kau menjadi nafas untukku
Aku ingin kau mengalir didarah ku
Aku ingin kau melihat bersama ku
Aku ingin kau
Kau

Mengatupkan kedua tangan dan tertunduk
Membisikkan doa untuk mu
Selalu
Tertunduk kepala ku
Memejamkan mata penuh harap

Aku mohon dengarkan dan rasakan

-Agnestya-

Senin, 02 Mei 2011

Ternyata Hatiku Rapuh

Setiap manusia pasti pernah merasakan 'broken heart' dan rasanya sangat menyakitkan. Sakit hati datang dari mana saja dan siapa saja.
Sungguh sangat menyiksa hati. Semua terasa hancur dan seakan - akan dunia tak berpihak lagi pada kita bahkan seolah - olah ini tak adil untuk kita.

"Aku merasakannya, merasakan hal yang sama itu kembali. Akankan rasa itu akan hilang? Aku berdoa agar rasa ini hilang. Dalam hati ini aku merasakan derasnya ombak yang bertubi-tubi menghantam setengah dada ini hingga terasa -wow, berdiripun aku tak sanggup- bahkan mencoba melawanpun tak ada tenaga. Sungguh berat namun jika aku lalui dengan senyuman sedikit terasa berkurang dan aku mencoba untuk ikhlas tapi mengapa rasa 'sakit' ini masih ada?
Akhirnya aku pergi kedokter dan meronsenkan tubuh ku dan apa yang tengah terjadi pada diri ku, ini lah hasilnya

 wow, hati ku retak

Aku tak menyangka separah itu keadaan hati ku. Dokter menyarankan untuk ikhlas dan selalu untuk tersenyum dan memberikan sedikit resep untukku, dokter itu berkata -Sesekali, lakukan kebaikan dan tindakan mulia sederhana secara spontan dalam hidup mu- resep iu ia tulis di selembar kertas. Aku pun tersenyum. :)

Tak hanya sampai disitu saja, aku pun pergi ke dokter psikolog untuk menanyakan keadaan jiwa ku. Ia meminta ku untuk bercerita, aku pun bercerita apa yang aku alami, aku bercerita -Dok, selama hidup ku aku selalu mencoba untuk selalu terlihat kuat dan baik karena aku ingin semua senang dengan kehadiran ku. Terkadang memang aku merasakan dimana aku terjatuh dan itu sakit sekali, butuh waktu lama untuk aku bangkit. Sampai suatu ketika aku menemukan seseorang yang selalu membuat ku tersenyum dan membuatku tertawa, ia selalu memberikan ku dua benda yang satu begitu indah dan yang satu begitu sangat hangat, begitu berharga sekali benda itu. aku menanyakan padanya *benda apa ini? seseorang itu menjawab *ini namanya CINTA dan yang ini KASIH SAYANG . Tersentak aku tak menyangka ada benda seperti itu. Aku menikmati benda itu setiap harinya sehingga aku mengabaikan bahkan menyakiti seseorang yang memberikannya pada ku. Suatu hari saat aku mencari seseorang itu aku hanya menemukan secarik kertas diatas rumput dan tangan ku masih menggenggam dua benda itu darinya. Aku mengambilnya dan membacanya
(Diriku mungkin tak seberharga benda yang aku berikan pada mu mungkin aku tak ingin mengganggu mu dengan benda pemberian ku, selain itu taukah engkau, terkadang aku melihat dari dirimu kau jarang menyebut diriku dengan tulus. maafkan aku ) aku menangis aku tersadar dan terkejut karena benda itu tersapu angin, aku kehilangan. Aku mencari benda itu dimana - mana namun nihil. Semenjak saat itu saya sakit dok hingga sekarang-
Dokter itu memejamkan mataku, entah apa yang ia berikan kepada ku namun dokter itu mengatakan ditelinga ku -lantunkan namanya dengan hati mu, jangan ragu walau hati mu dalam keadaan sakit- dokter itu memegang tangan ku lalu mengusapkan nya ke muka ku, entah bagaimana caranya wajanya muncul, rasanya tak inin membuka mata. Dokter itu menyuruh ku membuka mata lalu memberikan ku saran -kamu katupkan tangan mu didepan dada mu berdoalah lalu usapkan pada dadamu yang sakit. itu akan berkurang.-

semenjak saat itu aku lakukan hingga rasa ini sembuh. Apa kau mendengar ku?